Tuesday, June 26, 2007

Kalau Tak Cukup Tawar Jangan Telan...

Semalam hati saya tercuit membaca laporan The New Straits Times bahawa Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Hal Ehwal Pengguna Datuk Shafie Apdal ingin mencuba untuk mengawal harga air kosong yang dijual di serata restoran atau kedai minum di Malaysia.

Hujahnya, air kosong tidak patut dijual pada harga lebih dari lima sen kerana pengusaha kedai-kedai hanya perlu berbelanja 80 sen untuk 3.8 liter air.

Hai... takkan sampai harga air pun nak kawal.

Pengguna pulak takkan takut sangat nak tawar harga?

Istilah 'tawar' ini sangat menarik jika kita ingin 'menggoreng' kupasan makna tersirat disebalik perkataan ini.

Perkataan 'tawar' dalam kamus online Dewan Bahasa dan Pustaka terdapat beberapa makna:

  1. tidak ada rasa;
  2. tidak masin;
  3. tidak dpt menyembuhkan penyakit;
  4. tawar-tawaran: saling meminta supaya dikurangkan harga (sewa dsb) sesuatu
Indah sungguh bahasa kita. Perkataan yang selalu menyingkap rasa di lidah, boleh juga dipakai sebagai kiasan untuk "saling meminta supaya dikurangkan harga."

Jadi kalau kita boleh mengiaskan perkataan tawar dengan kemahuan untuk menurun harga, dan harga pula ialah selera masin kita;

kesimpulannya kalau makanan terlalu masin, kita kenalah tawarkan lagi.

Kalau tak cukup bahan untuk menawar, telan saja masin-masin.

Kalau tak suka masin, jangan telan.

Kan senang?

Jangan pula kita sebagai pengguna pula meminta sesuatu yang tiada manfaatnya kerana air tawar secawan dituangkan ke dalam laut, takkan dapat menghilangkan masinnya. ;)

Sebagai akhir kata mari kita menikmati resipi the Chef dari South Park "Bola-bola Ceklat Masin".

Monday, June 18, 2007

Priceless

No lah, krayan! Kita belum gulung tikar lagi!

But we are grateful for your priceless support and tickled pink with the thought of our digital demise.

Also priceless is the current crop of complaints of price hikes in our free market economy of Malaysia after a salary raise for civil servants. What gives?

Everyone has to make some money, no?

And if one cannot agree with the price for either goods or services, go to another vendor or better still, do without it.

This chap Sharizal Shaarani has a take on this about Astro's package subscription hikes while Citizen Nades from The Sun shed some light on price controls.

Which goes to show that the government has no control and should not control prices as there are no standards and measures for food sold to the public. Any price controls is artificial and gives a skewed view of living costs and the economy.

Yeah, just spend what you can afford. Cut out the pricey lattes - which no one seems to complain about - or the teh tarik at the corner mamak. Save all that money and blow it elsewhere!

Or shake your money maker for more dosh!

Wednesday, June 06, 2007

Selamat Pengantin Baru

This just in - Malaysian Prime Minister Abdullah Ahmad Badawi is to marry Jeanne Abdullah on 9 June 2007 at the Seri Perdana.

No, you don't get invited! Its only for family. Congratulations, old boy ;)

That's it folks!

Monday, June 04, 2007

Terima Kasiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiih Loga

Loganathan Arumugam of Alleycats fought the fight.

Now he rests in eternal peace!

For all the years of entertaining us, we thank you!

Terima Kasiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiih Loga!